KILASBANGGAI.COM– Musyawarah Penetapan APBDes 2025 di Desa Matanga, Kecamatan Banggai Selatan, Kabupaten Banggai Laut berujung pada aksi penyegelan kantor desa setelah Kepala Desa, Ariyando Mataiya, tidak menghadiri rapat yang dijadwalkan pada Kamis, 13 Maret 2025, pukul 21.00 WITA di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Matanga.
Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk kepolisian, Ketua dan anggota BPD, Sekretaris Desa, Pendamping Desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, aparat desa, serta masyarakat setempat.
Namun, hingga pukul 22.30 WITA, kepala desa belum juga hadir.
Upaya Ketua BPD untuk menghubungi Kades melalui telepon pun tidak membuahkan hasil.
Ketua BPD kemudian menginstruksikan anggota Linmas untuk mencari Kades di rumah pribadinya serta berkeliling di sekitar desa, tetapi tidak ditemukan.
Akhirnya, Ketua BPD memutuskan menunda musyawarah tersebut.
Tak lama setelah itu, bendahara desa yang baru, Jumanto, tiba di lokasi.
Sejumlah warga yang hadir langsung menanyakan keberadaan Kades, mengingat beberapa jam sebelumnya bendahara terlihat bersama Kades.
Namun, Bendahara mengaku tidak mengetahui keberadaan Kades.
Situasi semakin memanas ketika masyarakat mempertanyakan jumlah dana yang telah dicairkan untuk APBDes 2025.
Saat ditanya, Bendahara mengaku tidak tahu jumlahnya.
Ketua BPD pun mempertanyakan bagaimana pencairan bisa dilakukan tanpa tanda tangannya.
Bendahara menjawab bahwa APBDes sudah mendapatkan asistensi dari pemerintah kabupaten dan hanya Kades yang mengetahui detail pencairannya.
Tidak puas dengan jawaban tersebut, warga kemudian bergerak menuju rumah Kades.
Namun, rumah dalam keadaan kosong dan Kades tidak ditemukan.
Di sekitar rumah, warga hanya menemukan sepeda motor dinas Honda Vario hitam milik Kades.
Motor tersebut kemudian dibawa ke kantor desa, yang kemudian disegel oleh warga sebagai bentuk protes.
Warga menyatakan bahwa penyegelan kantor desa akan dibuka jika telah ditunjuk Pelaksana Harian (Plh) Kepala Desa.
Setelah aksi tersebut, warga membubarkan diri dengan situasi aman.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Matanga, Ariyando Mataiya, belum memberikan keterangan terkait ketidakhadirannya dalam musyawarah tersebut yang memicu kekesalan warga. (*)
Discussion about this post